PonPes Darussalam
Jl. K.H. Kasyful Anwar No.8 Kel. Pasayangan, Kec. Martapura, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan, 70619, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan
Profil
Pondok Pesantren Darussalam berdiri 14 Juli 1914 di Martapura, Kalimantan Selatan. KH. Djamaluddin, salah seorang Ulama terkemuka pada saat itu adalah pendiri sekaligus pemimpin pertama pesantren Darussalam. Berlokasi di Jl. K.H.M. Kasyful Anwar Pasayangan Martapura, pesantren tersebut memiliki peran penting bagi sejarah perkembangan islam di Kalimantan Selatan. Pesantren Darussalam kemudian menjadi acuan bagi perkembangan pesantren-pesantren lain yang berdiri kemudian di propinsi tersebut.
Keputusan KH. Djamaluddin untuk mendirikan pesantren dilandasi dengan semangat dalam rangka pengembangan agama islam di wilayah Kalimantan Selatan. Selain itu, daerah ini memang dikenal memiliki tradisi keagamaan yang sangat kuat. Bahkan, sejumlah ulama Indonesia terkemuka berasal dari daerah ini. Oleh karena itu, KH. Djamaluddin kemudian melihat bahwa pesantren merupakan satu upaya terbaik saat itu untuk mengembangkan islam, khususnya di wilayahnya. Setelah beliau meninggal dunia digantikan oleh KH. Hasan Ahmad.
Perkembangan Pesantren
Pada awal berdirinya, pesantren Darussalam tampil dengan system pengajaran tradisional. Materi-materi yang diajarkan terbatas hanya di bidang keagamaan. Begitu pula, bangunan pesantren masih sangat sederhana, hanya untuk pengajaran keagamaan dengan cara halaqah, dimana para murid duduk bersimpuh mengelilingi guru sambil mendengarkan materi keagamaan yang diberikan.
Perkembangan pesantren Darussalam mengalami lompatan besar ketika pesantren dipimpin KH. Kasyful Anwar, ia menggantikan KH. Hasan Ahmad. Dia menjadi pimpinan pesantren dari tahun 1922 hingga 1940. Pada periode itulah, sejumlah pembaharuan dilakukan dalam rangka meningkatkan pendidikan pesantren. Ia melakukan pemugaran gedung lama diganti gedung baru bertingkat. Gedung itu memiliki enam belas lokal, yang digunakan baik sebagai ruang belajar maupun kantor.
Jenjang Pendidikan
Pesantren yang berlokasi di Martapura juga memiliki SMP, SPP (Sekolah Pertanian) yang menggunakan kurikulum dari departemen pertanian, dan STM yang mengacu pada Depdiknas. Bahkan, pesantren juga mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang dipadu dengan sistem pesantren.
Penyelenggaraan pendidikan
Pesantren Darussalam yang merupakan pesantren pioneer di wilayah Kalimantan Selatan memiliki sejumlah pendidikan formal. Mulai dari Ibtidaiyah, hingga perguruan tinggi berjejer di pesantren tersebut. Adapun lokasinya khusus di jalan Perwira Komplek Pangeran Antasari Martapura, yang juga sekarang di tambah dengan pendidikan ekstra kurikuler Ula’ dan Wustho Salafiyah pada tempat dan waktu belajar tersendiri.
Sedangkan untuk pendidikan diniyah, pesantren menerapkan kurikulum tersendiri. Adapun kondisi dan siswa pendidikan diniyah antara lain : Diniyah Awwaliyah serta juga Diniyah Wustho dan Diniyah Ulya, daftar terlampir.
Ekstrakurikuler
Seni baca Al Qur’an, kajian kitab kuning, pramuka, silat, PMR, Kaligrafi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, Jum’at bersih, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit dan lain-lain
Fasilitas
Fasilitas Pondok Pesantren : Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamar mandi/wc, klinik kesehatan.