Profil
Pondok pesantren PPAI Darun Najah
merupakan lembaga sosial publik yang berada di bawah naungan Yayasan Ma’had
Darun Najah as-Salafiy, yang didirikan dengan tujuan utama untuk menjaga moral
umat dan mencetak kader-kader dakwah Islam di kalangan masyarakat. Didirikan
oleh KH. Achmad Muchtar Ghozali, pesantren ini telah berdiri sejak tahun 1967.
Hingga kini pesantren ini masih diasuh dibawah bimbingan beliau langsung dan
sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Ma’had Darun Najah as-Salafy Pondok
Pesantren Salafiyah PPAI Darun Najah.
Karakter utama lembaga pendidikan
pesantren ini adalah berkarakter salafiyah, dimana pendidikan agama menjadi
prioritas utama dan kitab kuning sebagai rujukan utama. Dengan karakter ini
pesantren PPAI Darun Najah mempunyai misi utama pada aspek pengawalan terhadap
moralitas masyarakat dan moralitas bangsa, serta menyebarkan nilai-nilai ajaran
salafuna as-sholihun dengan sebaik-baiknya sesuai dengan cita-cita al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Saw. Dan misi tersebut telah terbukti dengan lahirnya banyak
alumni-alumni dari pesantren ini yang menjadi agen-agen dakwah Islamiyah yang
tersebar di berbagai kota di penjuru nusantara.
PPAI
merupakan tafa’ulan (nama untuk mengikuti keberkahan) dari pesantren guru
beliau, Romo KH. Mohammad Said Anwar di desa Ketapang kec. Kepanjen kab.
Malang. Sedangkan Darun Najah merupakan identitas dengan harapan bahwa
pesantren ini akan menjadi rumah keselamatan dan kesuksesan (dar : rumah, najah
: keselamatan dan kesuksesan)
Pada awalnya pesantren ini berdiri di tepi
jalan utama. Tapi karena faktor keterbatasan lahan untuk pengembangan bangunan,
pesantren ini kemudian dipindah ke dalam kampung yang bersebelahan dengan areal
persawahan yang lebih luas pada tahun 1973. Hingga kini, pesantren ini berdiri
dan dan mempunyai lahan seluas 2 hektar dengan persekitaran masyarakat agraris.
Seiring
dengan perkembangan dan tuntutan zaman, Pondok pesantren Salafiyah PPAI Darun
Najah memandang perlu untuk berupaya mengintegrasikan pendidikan salafiyah
dengan pendidikan formal dan mengkombinasikannya dengan pendidikan ketrampilan
yang mencukupi bagi santri dengan diselenggarakannya Pendidikan Layanan Khusus
agar pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya bisa diakui bukan hanya oleh
masyarakat, tetapi juga pemerintah.
Pengintegrasian
tersebut bertujuan untuk membentuk santri yang memiliki 3 kekuatan, yaitu:
1. Akhlakul Karimah
sebagai kekuatan moral spiritual untuk mencetak santri menjadi insan kamil
sesuai dengan cita-cita Islam.
2. Kemampuan keagamaan
yang mumpuni untuk menyiapkan santri sebagai agen-agen dakwah Islamiyah.
3. Kemampuan akademis
untuk menyiapkan santri agar mampu menghadapi berbagai tantangan modernitas.
4. Kecakapan
ketrampilan untuk membekali santri kemampuan dalam menghadapi persaingan di era
globalisasi.
Secara
ringkas kombinasi selaras antara pendidikan salafiyah, pendidikan formal
dan ketrampilan yang memadai memiliki orientasi untuk menyiapkan santri agar
mampu mensinergikan antara kepentingan dunia dan akhirat secara seimbang di era
modern bagi semua santri.
Untuk tujuan
itulah Yayasan Mahad Darun Najah as-Salafy Pondok Pesantren Salafiyah PPAI
Darun Najah mulai mengembangkan pendidikan formal untuk membekali santri
kemampuan intelektual dengan didirikannya Madrasah Tsanawiyah formal pada tahun
2011, Pendidikan Layanan Khusus pada tahun 2012 dan Madrasah Aliyah formal pada
tahun 2013, untuk melengkapi pendidikan Wajar Dikdas dan paket C (pada tahun
2008) yang sudah ada sebelumnya.
Dengan
kelengkapan lembaga pendidikan tersebut, semua santri tetap diwajibkan untuk
tinggal di dalam asrama pesantren untuk menjamin pendidikan bisa dilaksanakan secara integral, menjamin kualitas
keilmuan dan keimanan, pendidikan akhlakul
karimah secara maksimal, kualitas ketrampilan life skill yang mumpuni dan lebih
penting lagi bisa menjamin keamanan bagi santri, khususnya pengaruh negatif
dari luar.
Hingga
kini Pondok Pesantren Salafiyah PPAI Darun Najah telah meluluskan ribuan alumni
yang terikat dalam organisasi Ikatan Santri dan Alumni Darun Najah (IKSADA).
Dan mayoritas dari para alumni ini telah mampu menjadi kader-kader dakwah Islam
yang tersebar bukan hanya di Jawa Timur seperti di Malang, Batu, Pasuruan,
Sidoarjo, Madiun, dl; tetapi juga di luar Jawa seperti di Subang, Lampung,
Bengkulu, dan Balikpapan.
Pengasuh : KH. ACHMAD MUCHTAR GHOZALI (Kyai Muchtar)
Pendiri :
KH. ACHMAD MUCHTAR GHOZALI (Kyai Muchtar)
Jenjang Pendidikan
Pondok Pesantren Salafiyah PPAI Darun Najah meiliki lembaga pendidikan formal dan informal
Jumlah Santri Putra : 300
Jumlah Santri Putri : 275
Pendidikan Formal :
1. MTs Darun Najah
2. MA Darun Najah
3. PLK Darun Najah
4. Wajar Dikdas
5. Paket C
Pendidikan Informal :
1. Madrasah I’dadiyah Diniyah
2. Madrasah Tsanawiyah Diniyah
3. Madrasah Aliyah Diniyah
4. Taman
Pendidikan Al-Quran
Pendidikan Nonformal :
1. Pengajian sorogan dan bandongan
2. Majlis Ta’lim pengajian
3. Tahfidz
4. Program Khusus kuliah Subuh QUR'ANIYAH
Ekstrakurikuler
Seni baca Al Qur’an, Kajian kitab Kuning, Kaligrafi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit, kursusbengkel, silat, dan lain-lain
Fasilitas
Fasilitas Pondok Pesantren : Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamarmandi/wc, klinik kesehatan.