Profile
Pesantren yang berdiri di Sukorejo ini, pada awalnya adalah sebuah hutan lebat. Setelah mendapat saran dari Habib Musawa dan Kiai Asadullah dari Semarang, Kiai Syamsul Arifin, sebagai pendiri pondok, segera membabat hutan lebat tersebut sekitar tahun 1908 untuk mendirikan pesantren. Dipilihnya hutan yang banyak dihuni binatang buas tersebut, berdasarkan hasil istikharah . Kini pesantren tersebut telah menjadi agen pembangunan bagi masyarakat sekitarnya. Sosoknya tidak seperti œmenara gadingâ, tetapi justru terbuka dan menyatu dengan masyarakat sekitarnya. Tak heran, kalau masyarakat Situbondo merasakan manfaat atas kehadiran pondok pesantren ini.
PP Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo berlokasi di desa Sukorejo Kecamatan Banyuputih didirikan tahun 1914 oleh Kiai Syamsul Arifin. Pondok pesantren ini menempati areal seluas 11,9 ha. Ciri khas pondok ini adalah perpaduan antara sistem salaf dan modern. Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah sudah sangat berkembang dengan jumlah santri mencapai kurang lebih 15000.
Para santri berasal dari seluruh Indonesia dan juga terdapat santri dari Singapura, Malasyia, dan Brunei Darussalam. Lembaga pendidikan yang dikembangkan di pesantren ini mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Saat ini pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah di asuh oleh KHR. ACHMAD FAWAID AS’AD
Info Unggulan
Menteri BUMN Resmikan SMK Bidang Pergulaan Di Pesantren Sukorejo Situbondo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo siap mencetak tenaga
terampil di bidang pergulaan, ini juga sekaligus mendukung tekad
pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula tahun 2019. Karenanya
pesantren yang diasuh KHR Ahmad Azaim Ibrahimy ini medirikan SMK Program
Pergulaan yang baru saja diresmikan Menteri BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Ibrahimy di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten
Situbondo, dengan salah satu program keahlian bidang pergulaan.
“Sekolah seperti ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
karyawan yang andal di pabrik gula,” kata Rini kepada wartawan seusai
meresmikan sekolah di pesantren yang diasuh KHR Achmad Azaim Ibrahimy
ini, Kamis (22/10/2015).
Ia menjelaskan, sekolah ini akan mencetak murid yang umumnya santri
yang mengerti industri gula sehingga mendukung tekad pemerintah dalam
mewujudkan swasembada gula pada 2019.
SMK ini bisa ditingkatkan lagi menjadi akademi sehingga menghasilkan
tenaga-tenaga teknis yang lebih mumpuni di bidang pergulaan, sambung
Rini.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah KHR
Achmad Azaim Ibrahimy mengatakan pesantren dengan masyarakat tidak bisa
dipisahkan dan inilah yang mendasari pendirian sekolah kejuruan yang
salah satu program keahliannya pergulaan ini.
“Kami menampung aspirasi masyarakat yang menitipkan anaknya di
pesantren ini. Wali santri di sini banyak yang pemilik lahan tebu.
Karena itu anak-anak mereka perlu mendapatkan pendidikan yang baik
mengenai pertanian dan gula,” kata Kyai Azaim.
Ia menjelaskan pola pendidikan di lembaga itu adalah 50 persen
berbanding 50 persen untuk pendidikan agama dan pendidikan bidang
lainnya, termasuk pendidikan mengenai pergulaan.
“Kami ingin mencetak santri yang berakhlak baik sekaligus memiliki
pengetahuan mumpuni mengenai pertanian, khususnya tebu,” katanya.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo juga telah
menandatangani perjanjian kerja sama dengan pabrik gula untuk
pengembangan program keahlian pergulaan tersebut. Bahkan PG Asembagus
berjanji akan merekrut 10 hingga 20 siswa lulusan terbaik sekolah itu.
SMK Gula Situbondo Didukung Kurikulum PTPN XI
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI akan berkontribusi dalam
pembentukan sumber daya manusia (SDM) industri gula nasional melalui
pembuatan kurikulum belajar tenaga terampil pergulaan untuk SMK Gula
Ibrahimy 2 Sukorejo, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’yah Situbondo,
Jawa Timur (Jatim).
Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan mengatakan SMK Gula
Situbondo yang diinisiasi oleh Ponpes Sukorejo itu akan didukung oleh
perseroan mengingat pabrik gula yang dimiliki masih sangat membutuhkan
tenaga kerja terampil di bidang pergulaan. “Kami memberikan support
berupa fasilitas praktek, penyusunan kurikulum dan pengajaran,” katanya
seusai Peresmian SMK Gula Sukorejo, Kamis (22/10/2015).
Dia mengatakan, di Situdondo ada empat pabrik gula (PG) dan satu
pabrik gula lain ada di Bondowoso, yang memerlukan tenaga terampil dan
siap pakai. Diharapkan, lanjutnya, kebutuhan tenaga kerja tersebut mampu
dipenuhi oleh SMK Gula Sukorejo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno yang hari itu
singgah berkunjung ke Situbondo menuturkan bahwa kebutuhan tenaga kerja
terampil di sektor pergulaan secara nasional masih sangat kurang. Untuk
itu, diharapkan pelajar SMK tersebut nantinya ke depan juga bisa
melanjutkan ke akademi yang lebih tinggi.
“Kita ini butuh talenta handal dan mengerti tentang pergulaan. Memang
sudah ada sekolah kejuruan gula, tapi hanya beberapa daerah dan di
Situbondo baru ada,” ujarnya.
Jenjang Pendidikan
Ketika itu proses belajar mengajar baru bisa dilaksanakan melalui sistem sorogan dan bandongan, hingga kemudian Kiai As’ad yang menggantikan Kiai Syamsul Arifin setelah beliau wafat pada tahun 1951, sistem belajar mengajar dan pendidikan mulai dikembangkan ke sistem klasikal dengan didirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi.
Dalam upaya mewujudkan pendidikan modern sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Termasuk lembaga ekonomi Koperasi. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya.
Ekstrakurikuler
Seni baca Al Qur’an, kajian kitab kuning, pramuka, silat, PMR, Kaligrafi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, Jum’at bersih, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit dan lain-lain
Fasilitas
Fasilitas Pondok Pesantren : Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamar mandi/wc, klinik kesehatan.