PonPes Sidogiri
PO BOX 22 Pasuruan 67101 Sidogiri Kraton Pasuruan Jatim, Kab. Pasuruan, Jawa Timur
KH. A. Nawawi Abd. Djalil
0343-410444/0343-420444
sidogiri@gmail.com
www.sidogiri.net
Profil
Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman. Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Tahun Berdiri
Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.
Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.
Info Unggulan
LAZ Sidogiri Gandeng STEI Tazkia Bogor Peduli Anak Berkebutuhan Khusus
Relawan LAZ Sidogiri Bogor bekerjasama dengan BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) STEI Tazkia Bogor yang diketuai oleh President Mahasiswa Abd
Rohim Fadli yang juga relawan LAZ Sidogiri Bogor, LDK (Lembaga Dakwah
Kampus) Al-Qtishad dan organisasi internal kampus mengadakan acara ” ONE
DAY WITH DIFFABEL & ORPHAN,”.
Acara yang terlaksana pada Ahad (01/05) ini, digelar dalam upaya
Pengembangkan Karakter Bersama Anak Yatim dan Anak Berkebutuhan Khusus,
dengan mendatangkan pembicara Kak Seto (Komnas Perlindungan Anak) Caesar
dan Kak Mal (Pendogeng Nasional).
Dalam acara ini Ust Abd Rohiem Arif selaku Branch Manager LAZ
Sidogiri Cabang Bekasi dibantu Relawan LAZ Bogor turut memberikan
santunan Anak Yatim dan Dhuafa. Langkah ini merupakan wujud kepedulian
LAZ Sidogiri terhadap anak yatim dan diffabel yang harus dibantu.
Even ini juga sebagai bentuk sosialisasi LAZ Sidogiri terhadap
masyarakat Bogor dan Mahasiswa STEI Tazkia Bogor bahwa LAZ Sidogiri yang
lahir dari pesantren juga memiliki kepedulian sosial yang sangat besar.
IASS adalah organisasi resmi alumnus Pondok Pesantren
Sidogiri yang didirikan di Sidogiri, pada tanggal 15 Sya'ban 1422 H
atau 1 November 2001. Tujuan didirikannya adalah untuk mewujudkan
cita-cita perjuangan para pendiri Pondok Pesantren Sidogiri di
bidang-bidang yang menjadi perhatian masyarakat luas, dan untuk
mewujudkan semangat kebersamaan di antara para alumni Pondok Pesantren
Sidogiri dalam berkhidmat kepada masyarakat. Prinsip perjuangan
organisasi ini adalah mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung tinggi
kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menjaga persatuan,
menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai dengan nilai-nilai yang
dikandung oleh ajaran Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah. Organisasi ini
berfungsi sebagai wadah berhimpun bagi setiap alumnus Pondok Pesantren
Sidogiri; sebagai salah satu wadah untuk menjalin kebersamaan di antara
alumni Pondok Pesantren Sidogiri; dan sebagai sarana artikulasi
kepentingan Pondok Pesantren Sidogiri di dalam masyarakat luas
Jenjang Pendidikan
Selain menerima pendidikan di Madrasah, santri juga dibekali pendidikan
makhadiyah (non-akademik). Kegiatan makhadiyah lebih komplek karena
menyatu dipadukan dengan kegiatan-kegiatan sehari-hari santri.
Secara tradisional, Pondok Pesantren Sidogiri sebagaimana pondok
pesantren lainnya di Indonesia, selama kurang lebih 193 tahun hanya
memiliki satu sistem pendidikan yaitu mengaji kepada Pengasuh/kiai.
Kegiatan pendidikan hanya berbentuk pengajian bandongan dan sorogan yang
merupakan tradisi pendidikan asli dari berbagai pesantren di Jawa dan
Madura.
Baru pada masa kepengasuhan KH Abd. Djalil, tepatnya pada 14 Safar
1357 atau 15 April 1938, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman
akhirnya pesantren mengubah sistem pendidikannya dengan penerapan sistem
pengajian ma’hadiyah dan sistem pendidikan madrasiyah yaitu dengan mendirikan madrasah yang diberi nama Madrasah Miftahul Ulum (MMU) sebagai pembekalan bagi mereka yang belum mampu mengikuti pengajian ma’hadiyah.
Seiring bertambahnya murid, secara bertahap MMU terus melakukan
pengembangan dari hari ke hari terutama yang berkenaan dengan sistem.
Hingga saat ini, Madrasah Miftahul Ulum memiliki empat jenjang
pendidikan: I’dadiyah, Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah
Ekstrakurikuler
Kursus Ilmu Jiwa dan Didaktik Metodik merupakan kegiatan ekstra
kurikuler bagi murid Tsanawiyah pada malam-malam tertentu. Waktu
pelaksanaannya pukul 21.00 sampai 22.00 malam, dengan jadwal dan tempat
yang telah diatur oleh pimpinan madrasah. Kursus Ilmu Jiwa (Psikologi)
untuk kelas II Tsanawiyah, sedangkan Didaktik Metodik (Ilmu Pendidikan)
untuk kelas III Tsanawiyah, seni kaligrafi Arab.
Olahraga dilaksanakan pada hari-hari tertentu, sesuai jadwal dari
pimpinan madrasah. Kegiatan ini sama dengan masuk sekolah, karena
dilaksanakan pada jam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Yaitu pada
jam pertama untuk tingkat Ibtidaiyah, dan pada jam terakhir untuk
tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Jenis olahraga bagi murid Ibtidaiyah dan
Tsanawiyah adalah kasti, sedangkan bagi murid Aliyah adalah voli.
Fasilitas
Fasilitas masjid, asrama putra dan putri terpisah jauh, perpustakaan, balai pengobatan, warung koperasi, toko buku, warung makan, aula pesantren