Profil
Kampung Selogringging, yang berada dalam wilayah desa Tulung,
kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, merupakan tempat berdirinya suatu
pondok pesantren yang oleh KH Salman Dahlawi (pengasuh PP Al-Mansyur)
pada tangal 17 Agustus 1998 diberi nama PONDOK PESANTREN SALAF KYAI
AGENG SELO.
Konon, seorang petani desa yang bernama Ahmad
Badri putra pasangan dari pak Asrori dan ibu Maimunah, lahir pada tahun
1930. Mempunyai komitmen dan gagasan besar dalam rangka pengembangan
syi’ar Islam dan pendidikan dengan mendirikan sebuah pondok pesantren
dikampungnya. Dengan berbekal pengalaman dalam membangun masjid
dikampungnya, juga madrasah Ibtida’iyah (MI) dan PGA yang kini menjadi
MTsN Tulung maka beliau mengumpulkan seluruh anak, menantu, cucu, isteri
dan adik-adiknya, untuk dimintai pendapat dan saran tentang keinginan
dan gagasannya untuk mendirikan pondok pesantren.
Berbekal
sebidang tanah seluas 2020 M2 , yang terletak di sebelah makam mbah Kyai
Ageng Putut, Ahmad Badri seorang petani desa dengan keinginan luhur
demi syi’ar dan dakwah Islam, niat mendirikan pesantren diutarakan
kepada anak-anak dan menantunya. Niat tersebut disambut dengan respon
yang positif oleh keluarga, anak, cucu, dan menantunya. Rohmad Ida
Royani, anak tertua Ahmad Badri dari ibu Marfu’ah yang dilahirkan pada
03 Agustus 1953, menyambut positif ide dan gagasan dari ayahandanya.
Berbekal ilmu yang diperoleh selama nyantri di beberapa tempat (PP
Tremas Pacitan Jatim, PP API Tegalrejo Magelang, PP Jamsaren Solo, PP
Ngrekso sari & PP Jombor Salatiga) ia bekerja keras bersama keluarga
dan dibantu warga sekitar, mulai membangun pondok pesantren pada
tanggal 12 Robi’ulawwal 1419 H atau bertepatan dengan 6 Juli 1998 dengan
membangun 7 (tujuh) lokal untuk tempat mengaji.
Dengan
dibantu oleh seluruh keluarga dan masyarakat sekitar, maka bangunan
tersebut selesai dikerjakan dalam waktu 40 hari, dan diresmikan
bertepatan dengan peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1998 oleh
KH Salman Dahlawi (Pengasuh PP Al Mansyur) dan oleh beliau pondok
tersebut diberi nama PONDOK PESANTREN SALAF KYAI AGENG SELO. Maka setiap
tanggal 17 Agustus dipakai sebagai hari kelahiran pondok pesantren Kyai
Ageng Selo.
Pada awal mula berdirinya pondok pesantren Kyai
Ageng Selo tanggal 17 Agustus 1998 hanya mempunyai 1 (satu) santri mukim
yaitu Apri Trianto dari Jakarta dan beberapa santeri kalong. Dalam
perkembangannya selama 9 tahun sampai tahun 2007 jumlah santri bertambah
menjadi 167 santri mukim dan 200 santri kalong. Para santri
tidak hanya dari masyarakat sekitar, namun kini mulai dikenal dibeberapa
wilayah di tanah air, terbukti dengan banyaknya santri yang mondok dan
bermukim di pondok pesantren Kyai Ageng Selo berasal dari daerah:
Lampung, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Demak, Semarang, Kudus,
Banjarmasin, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surabaya, Kediri. Dan beberapa
daerah lain di pulau Jawa.
Hal yang menggembirakan hati
pendiri dan pengasuh adalah, pondok pesantren Kyai Ageng Selo mulai
diterima oleh masyarakat luas. Semoga ditahun yang akan datang bisa
bertambah lagi santriwan santriwati dari daerah lain mulai Sabang sampai
Merauke. Amin.
Perkembangan Pondok Pesantren Kyai Ageng Selo
Sejak
berdirinya pondok pesantren Kyai Ageng Selo pada tanggal 17
Agustus 1998, pesantren ini tergolong muda dibandingkan pesantren lain
di Kab. Klaten namun perkembangannya bisa dibilang tidak kalah dengan
pesantren lain yang sudah puluhan tahun berdiri. Hal ini tercatat dari
modal awal th 1998 dengan 7 lokal maka pada tahun 2000 sudah bertambah 5
lokal, yang digunakan untuk kegiatan Madrasah diniyah, perpustakaan,
asrama ustadz, ruang life skill (seni ukir, pembuatan gipsum, karya
lukis santri, elektro, perbengkelan, kerajinan kaligrafi dan pertukangan
kayu / batu).
Pada tahun 2001 demi kebersihan dan kesehatan
santri pondok pesantren Kyai Ageng Selo menambah MCK (kamar mandi
dan WC) 6 kamar mandi & 4 WC, dengan dibantu oleh Departemen
kesehatan Kab. Klaten dan pada tahun tersebut pondok pesantren Kyai
Ageng Selo dibantu dermawan dari Surakarta Bapak H. Sukarno, mampu
membuat koperasi yang berisi kebutuhan pokok masyarakat dan santri juga
pengembangan ekonomi lewat budidaya telor asin, keripik ketela dan
ketrampilan menjahit.
Pada tahun 2002, dalam rangka
pengembangan life skill agribisnis santri, pondok pesantren Kyai Ageng
Selo menjalin kerja sama dengan CV Timun Jepang dalam rangka
budidaya pembibitan timun jepang. Kemudian pertengahan 2002, kebutuhan
akan sarana ibadah dan tempat pertemuan juga banyaknya para peziarah
luar kota yang berziarah ke makam Kyai Ageng Putut, maka pondok
pesantren Kyai Ageng Selo mulai membangun AULA ZAIRIN yang sampai
sekarang baru tahap Lantai satu, untuk lantai dua belum terselesaikan.
Tahun
2005, dikarenakan banyak santri yang sekolah umum diluar maka pondok
pesantren Kyai Ageng Selo bekerja sama dengan diknas Jateng
mengadakan dan membangun SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang diberi
nama SMK Sunan Kalijaga.
Pada tanggal 6 September 2006, pondok
pesantren Kyai Ageng Selo dipercaya departemen peternakan Kab. Klaten
untuk diajak kerjasama budidaya peternakan kambing Etawa (PE) sebanyak
110 kambing. Kemudian dikarenakan banyak santri yang tidak mampu
bersekolah dan tidak berijazah maka pada pertengahan 2006 pondok
pesantren Kyai Ageng Selo mengadakan program WAJAR DIKDAS
kerjasama dengan Departemen Agama Kab. Klaten.
Padatahun 2009 –
2010 pondok pesantren Kyai Ageng Selo juga dipercaya oleh
PUSLITBANG Kemenag RI untuk sebagai riset aksi pendampingan ekonomi
Pesantren dengan bidang penggarapan wirausaha penggemukan sapid an
sampai hari ini program tersebut masih berjalan dan mampu menghasilkan
laba yang signifikan. Sehingga hasil dari laba wirausaha penggemukan
sapi tersebut dapat digunakan sebagai penopang ekonomi Pesantren
sekaligus sebagai pembiayaan operasional Pesantren Kyai Ageng Selo.
Pada
tanggal 4 Juli – 5 September 2010 pondok pesantren Kyai Ageng Selo
bekerja sama dengan dinas Pendidikan jawa tengah untuk mengadakan
Kursus Wirausaha Desa (KWD) bidang ternak dan penggemukan sapi. Hal itu
dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan kecakapan hidup bagi santri
dan masyarakat desa tukung guna pengembangan SDM dan pengentasan
kemiskinan. Dan al hamdhulillah agenda 2 bulan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Itulah beberapa hal perkembangan
pondok pesantren Kyai Ageng Selo dari tahun ke tahun, harapan
pengurus semoga perkembangan pendidikan Islam ini bisa lebih maju pada
Tahun mendatang dan diridloi Alloh serta mendapat dukungan penuh oleh
masyrakat serta pemerintah. Amin.
Info Unggulan
Prestasi :
1. Mengikuti lomba baca kitab di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000 Juara II
2. Mengikuti POSPENAS di Medan Tahun 2005 Juara I, II (Panahan)
3. Mengikuti Festival Takbir se Kabupaten Klaten Tahun 2006 Juara II
4. Mengikuti Festival Hadrah/Sholawat se Kabupaten Klaten Tahun 2006 Juara I
5.
Mengikuti POSPONTREN/POSPEDA (Pekan Olah Raga dan Seni Pondok
Pesantren) di Semarang Tahun 2006/2007 Juara Umum I Jateng, dengan
membawa Piala Bergilir Gurbernur Jawa Tengah.
Jenjang Pendidikan
Pondok pesantren Kyai Ageng Selo tidak akan lepas dari pengembangan
pendidikan, karena tujuan awal memang ingin mencetak generasi muslim
yang handal, kritis sesuai dengan perkembangan zaman, maka kegiatan
pendidikan lebih diprioritaskan.
Jumlah Santri Putra : 33
Jumlah Santri Putri : 27
Pendidikan Formal :
1. SMK Ma'arif Sunan Kalijaga
2. MTs Ma'arif Sunan Kalijaga
3. Wajar DikDasProgram
pendidikan ini dibuka dikarenakan muncul keperihatinan kepada santri
yang tidak mempunyai ijazah dan pengetahuan umumnya masih minim dan
banyak santri yang tidak mampu bersekolah dan tidak berijazah maka pada
pertengahan 2006 pondok pesantren Kyai Ageng Selo mengadakan
program WAJAR DIKDAS kerjasama dengan Departemen Agama Kab.
Klaten.
Pendidikan Informal :
1. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)
Untuk
mencetak generasi muslim yang sholekh sholikhah, maka perlu diajarkan
nilai-nilai keislaman sejak dini. Oleh karena itu pondok pesantren Kyai
Ageng Selo membuka TPA yang diperuntukkan bagi santri yang masih
kecil serta masyarakat kampung dan sekitar desa Selogringging.
Adapun
kegiatannya dilakukan setiap hari pada jam 15.30 – 17.00 bertempat di
TPA Kyai Ageng Selo. Kegiatan ini dipimpin oleh ustadzah Sulis Khasanah.
TPA ini terdiri dari 3 kelas yaitu : a. Kelas Iqro’, b. Kelas juz Amma,
c. Kelas Alqur’an
2. Madrasah Diniyyah
Madrasah
Diniyah adalah salah satu dari lembaga pendidikan formal yang
pendiriannya dalam satu yayasan pondok pesantren salaf Kyai Ageng Selo.
Adanya madrasah diniyah ini agar santri dapat belajar sesuai dengan
strata keilmuannya, methode pembelajarannya memakai klasikal. Santri
belajar dengan dikelompokan menjadi 4 tingkatan sasuai dengan kemampuan
santri yang diatur dengan kurikulum yang sesuai. Untuk wakru
pembelajaran di bagi menjadi dua jam :
a. Jam pertama 18.00 – 19.30 WIB
b. Jam ke dua 20.00 – 21.00 WIB
Pendidikan Nonformal :
1. Progam Tahfidzul Qur’an
Progam
ini khusus diperuntukan Santri Pa / Pi yang menghafalkan Al – Qur’an 30
Juz, dan seluruh santri tahfidz tetap diwajibkan untuk mengikuti progam
madrasah diniyyah atau pengajian sistem bandungan & sorogan yang
diselenggarakan oleh majlis ma’arif kyai ageng Selo.
Jadwal setoran Al-Qur’an
a. Pagi : Jam. 05.00 WIB s/d 06.00 WIB
Jam. 08.00 WIB s/d 09.00 WIB
b. Malam : Jam. 19.30 s/d 21.00 WIB
2. Majlis Ta’lim
Pengajian umum
ini adalah System pengajaran yang diselenggarakan oleh yayasan untuk
melayani kebutuhan masyarakat / umat islam dilingkungan sekitar
pesantren, Pengajian ini bimbing langsung oleh pengasuh & ustadz –
ustadzah senior. Kegiatan ini telah dilakukan pengasuh sejak beliau
pulang dari pesantren, jadi pengajian rutin ba’da maghrib bertempat di
dhalem pengasuh sudah dilakukan sebelum pesantren berdiri
Program :
1. Jam'iyyah
Jam’iyah
ini merupakan kegiatan setiap satu minggu sekali yang
diselenggarakan oleh majlis ma’ arif beserta pengurus untuk membekali
kemampuan & pengetahuan santri ketika terjun di masyarakat.
Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler :
1. Agrobisnis dan Peternakan
Program
ini mengikut sertakan masyarakat sekitar bersama-sama santri untuk
mengolah ladang, sapi, kambing dan ayam. Kelompok ini dinamai "Bina
Santri". Adapun untuk penggarapannya dibagi menjadi 10 kelompok :
Tullab, Sibyan, Asatidz, Talamidz, Khorijah, Nisa’, Ndhalem, Ansor,
Mundhir dan Pengurus.
2. Komputer, Perpustakaan dan Akuntansi
Program
ini tidak hanya diperuntukkan santri tetapi juga masyarakat umum yang
menginginkan ilmu computer, akuntansi dan perpustakaan diperbolehkan
masuk dan mengikutinya. Santri dan masyarakat tidak dipungut biaya untuk
penyelengaraan program ini.
3. Pengembangan Telor Asin-IKRT (Industri Kerajinan Rumah Tangga)
Untuk
menunjang kehidupan santri yang orang tuanya tidak mampu membiayai
kehidupan anaknya, maka program ini mendidik santri untuk bekerja
berusaha hidup mandiri. Program ini mulai dari proses pembuatan
sekaligus pemasaran dikerjakan oleh santri.
4. BLK/Life Skill
Ketrampilan
ukir, lukis, kaligrafi, menjahit, bengkel, elektro dan prtukangan Kayu
dan Batu. Sampai saat ini masih digodok untuk mengembangkan keluar agar
karya santri dapat laku dipasaran. Kedepan akan mengembangkan prospek
Bengkel Otomotif,Las
5. Kajian Intelektual
Santri
diharapkan nantinya menjadi seorang intelektual muslim yang moderat,
maka pondok pesantren Kyai Ageng Selo menyelenggarakan kajian
intelektual lewat FGD (focus group discussion) yang dilakukan
setiap malam selasa jam 19.30 – 21.00 WIB. Serta penyelnggaraan seminar
dan bedah buku. Yang telah beberapa kali dilakukan dengan bekerja sama
lembaga-lambaga lain.
6. Program Da’i muda
Masyarakat
sekitar pondok pesantren Kyai Ageng Selo sangat memerlukan kajian
pendalaman islam, maka pesantren mengadakan berdakwah kepada masyarakat
sekitar , lewat pengajian rutin, privat, safari ramadhan &
media konsultasi agama.Membantu mengajar TPA/Majlis Ta’lim daerah –
daerah disekitar pondok pesantren.
Fasilitas
Lokasi pondok dekat
dengan pasar, akses dengan jalan raya 300 meter, lingkungan asri, dekat
persawahan, menuju lereng merapi 20 km
Luas Area : 2150 m2
Fasilitas :
1. Ruang Perpustakaan
2. Ruang Kelas/mengaji
3. Ruang Ketrampilan (life skill)
4. Ruang Pengurus
5. Ruang Koperasi
6. Ruang tidur santri
7. Ruang AULA
8. Ruang kantor
9. Ruang dapur
10. Musholla
11. Ruang komputer
12. Pos jaga
13. MCK
14. Kandang ternak kambing Etawa
15. Ruang meditasi